76. Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun baginya di sis Allah. (Adh-Dhahhak).
77. Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Kanjeng Nabi).
78. Orang yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma’rifat kepada-Nya, tenggelam di samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya. (Asy-Syubali).
79. Aku suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka kusebut satu persatu dalam panjatan doáku itu. (Abu Darba).
80. Setiap manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa. (Imam Syafií).
81. Orang orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan doá seperti ini: wahai Allah!”Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian Ulama).
82. Jika aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat apapun. (Abu Nawas).
83. Pangkal dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu Sulaiman Addarani).
84. Orang yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun al-Mishry).
85. Siapa yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup.
86. Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam bin Shaifi).
87. Orang yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa senang. (Ali bin Husein).
88. Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).
89. Ada dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi umat Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi kebaikannya, ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam. (Kanjeng Nabi).
90. Pedagang yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya, seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin Rumi).
91. Aku membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati , kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan meninds manusia. (Kholid ar-Robaí).
92. Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. (Ibrahim bin Adham).
93. Ciri-ciri ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak bertaqwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits, ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak tahu. (Imam al-Ghazali).
94. Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya. Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.
95. Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).
96. Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya. (Muhammad Iqbal).
97. Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. (Syeikh Abdul QadirJailani).
98. Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak manusia. (Nasirin).
99. Ilmu tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifatnya baik sifat buruk maupun sifat yang terpuji. Jadi dari kisah sebuah gilingan tersebut di atas, maka jika diterapkan pada manusia yakni mempelajari nafsu manusia yang ada kaitannya dengan tingkah laku dan sifat-sifatnya. Mempelajari tasawauf hukumnya fardhuáin (wjib bagi setiap orang Islam yang mukalaf). Karena dapat dipergunakan untuk memperindah, memperbaiki dan memperbagus hati. Itulah seratus “Petuah Emas”orang-orang alim yang dapat kita jadikan sebagai pedoman hidup atau minimal bisa difungsikan sebagai pegangan dalam rangka membentuk pribadi-pribadi yang Islami secara kafah. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang alim yang kelak berhak mendiami surga dan selamat dari siksa-siksa pedih di neraka. Hanya kepada Allah kita mengharap ridha, dan hanya kepada-Nya kita berpasrah diri. Amin, Amin, Ya, Rabbal álamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar